Kerajaan Kutai adalah sebuah kerajaan Hindu tertua yang berdiri di abad ke 5 Masehi, tepatnya berlokasi di tepi sungai Mahakam, Kutai, Provinsi Kalimantan Timur. Awal mula kerajaan ini adalah ketika didirikan seorang kepala adat dengan pengaruh yang cukup besar, yaitu Kudungga. Sedangkan Raja Mulawarman adalah raja yang memimpin saat masa kejayaan Kerajaan Kutai.
Pada mulanya saat awal kerajaan ini didirikan, Kudungga belum beragama Hindu. Lalu begitu agama Hindu mulai masuk Nusantara, sistem pemerintahannya diubah menjadi kerajaan.
Tahta kemudian turun pada anaknya, Asmawarman. Putra Kudungga ini diangkat menjadi Raja dan mempunyai gelar “Wangsakerta”, yang artinya adalah “Pembentuk Keluarga”. Asmawarman mempunyai tiga orang putra, salah satunya adalah Mulawarman, raja yang bertahta ketika kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya.
Dalam sejarah kerajaan Kutai, Mulawarman adalah raja terbesar yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan di seluruh Kalimantan Timur, sehingga rakyat bisa hidup dengan makmur. Tidak hanya itu, Mulawarman juga merupakan raja yang bijaksana dan dermawan. Bahkan ia pernah memberikan 20.000 ekor sapi pada kaum Brahmana sebagai sedekah. Hal ini membuat namanya tercatat pada Yupa, salah satu peninggalan kerajaan Kutai.
Diketahui juga bahwa Mulawarman banyak menggelar upacara slametan emas, menjalun hubungan dagang internasional yang besar, sehingga tidak heran apabila perekonomian Kerajaan Kutai sangat maju kala itu. Saudagar yang biasa melalui jalur perdagangan internasional pun selalu singgah lebih dulu di Kerajaan Kutai.
Masa kejayaan Kerajaan Kutai juga terlihat karena ada golongan terdidik dari kasta Brahmana dan Ksatria. Golongan itu adalah golongan yang menyebarkan agama Hindu di Asia Tenggara.
Sayangnya, setelah masa kejayaan Kerajaan Kutai di bawah kepemimpinan Mulawarman usai, kerajaan Kutai runtuh saat dipimpin Raja Maharaja Dharma Setia. Ini karena beliau kalah dalam perang melawan Raja ke 13 Kerajaan Kutai Kertanegara, yaitu Ali Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai kemudian berubah menjadi kesultanan Islam ketika kepemimpinan diambil alih oleh Raja Ali.
Bukti Kerajaan Kutai yaitu tujuh buah prasasti yupa. Dalam peninggalan berupa yupa tersebut, semua ditulis dalam bahasa Sansekerta dan bahasa Pallawa. Salah satu di antaranya adalah prasasti yang dikeluarkan sendiri oleh Raja Mulawarman dan bercerita tentang tiga orang penguasa pada daerah tersebut.
Tertarik dengan sejarah kerjaaan di Nusantara baca juga artikel lain tentang Kerajaan Tarumanegara yang merupakan kerajaan tertua di Jawa Barat. Keberadaan yang beraliran Waesnawa ini dapat di buktikan dengan tujuh prasati yang ditemukan, yaitu lima prasasti peningalannya di Bogor dan dua prasasti lainnya ada di Lebak Banten.