Salah satu kerajaan bercorak Hindu yang cukup terkenal di Pulau Jawa adalah Kerajaan Kediri. Kerajaan yang berdiri pada abad ke 11 Masehi ini tidak hanya memiliki wilayah kekuasaan di Pulau Jawa saja, namun juga di sebagian dari Pulau Sumatera. Masa kejayaan Kerajaan Kediri berhasil dicapai ketika kerajaan tersebut dipimpin oleh Raja Sri Jayabaya, tepatnya pada tahun 1135-1157 Masehi.
Awalnya, Kerajaan Kediri adalah pecahan dari Kerajaan Kahuripan. Pada masa kejayaannya sebelum terpecah, perebutan kekuasaan terjadi antara para putra Airlangga, yakni Mapanji Garasakan dan Sri Samarawijaya. Kemudian supaya tidak terjadi perang, Airlanggapun membagi kerajaannya menjadi 2, yaitu Kerajaan Pandjalu yang diberikan pada Sri Samarawijaya dan Kerajaan Janggala diberikan pada Mapanji Garasakan.
Walaupun sudah mempunyai kerajaan masing-masing, para putra Airlangga ini masih tidak puas dan menginginkan seluruh tahta ayahnya. Perang yang terjadi antara keduanya kemudian dimenangkan Sri Samarawijaya, yang akhirnya menguasai kedua kerajaan dan memindahkan ibukota kerajaan dari Daha ke kota Kediri. Kerajaan Pandjalu pun berubah nama menjadi Kerajaan Kediri.
177 tahun lamanya kerajaan ini berdiri (1045-1222 Masehi), ada 8 orang raja yang pernah berkuasa. Pengaruhnya di tanah Jawa cukup besar. Pada masa kejayaan Kerajaan Kediri, kerajaan ini telah mempunyai pencapaian di berbagai bidang.
Adapun nama dari para Raja yang pernah memimpin Kerajaan Kediri adalah Sri Samarawijaya, Sri Jayawarsa, Raja Bameswara, Sri Jayabaya, Sri Sarweswara, Sri Aryeswara, Sri Gandra, Sri Kameswara dan Sri Kertajaya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masa kejayaan Kerajaan Kediri dipimpin Raja Sri Jayabaya, yang mana mempunyai berbagai pencapaian. Salah satunya yaitu memperluas kekuasaan di seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera.
Adalah Raja Sri Jayabaya yang sukses membawa Kerajaan Kediri di masa jayanya. Masa pemerintahan Sri Jayabaya, menurut catatan sejarah, adalah pada 1135-1157 M.
Tidak hanya itu, kehidupan rakyat pun sejahtera di masa kepemimpinannya. Sektor perdagangan dan pertanian yang makmur, perekonomian maju sangat pesat, dan banyak lagi.
Seperti matematika yang masih terus dipelajari sampai pada saat ini, masih ditemukan banyak catatan prasasti peninggalan Kerajaan Kediri seperti prasasti Talan, prasasti Hantang dan prasasti Jepun.