Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang banyak berpengaruh bagi Nusantara. Letaknya berada di Sumatera Selatan, tepatnya di tepi Sungai Musi dan juga dikenal sebagai kerajaan maritim. Seperti kerajaan yang lain yang berprospek sangat bagus Kerajaan Sriwijaya pun pernah pada puncak kejayaan. Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berlangsung di bawah kepemimpinan Raja Balaputradewa, yang memerintah di abad ke 9.
Awal mula berdirinya kerajaan ini adalah pada abad ke 7, dimana Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Bahkan sejak pertama Kerajaan ini berdiri, Sriwijaya berhasil menguasai beberapa daerah yaitu Sumatera Selatan, Lampung serta Bangka dan Belitung. Sri Jayanasa juga pernah melacarkan ekspedisi militer untuk menyerang Jawa yang tidak berbakti pada Raja Sriwjaya.
Dapunta Hyang juga pernah memimpin sebanyak 20.000 tentara dari Minanga Tamwan sampai ke Palembang, Bengkulu dan Jambi. Dalam perjalanan itu ia berhasil menaklukan beberapa daerah yang kemudian membuat Kerajaan Sriwijaya semakin makmur.
Kerajaan Sriwijaya pernah dipimpin oleh 21 Raja, berikut adalah beberapa di antaranya:
- Dapunta Hyang Sri Jayanasa
- Indrawarman
- Rudra Wikrama
- Sangramadhananjaya
- Dharanindra
- Samaragrawira
- Dharmasetu
- Samaratungga
- Balaputradewa
- Sri Udayadityawarman
- Sri Wuja
- Hsiae-she
- Srii Cudamaniwarmadewa
- Malayagiri
- Sri Marawijayayottunggawarman
- Sumatrabhumi
- Sri Sanggrama Wijayatunggawarman
- Sri Dewa
- Dharmawira
- Sri Maharaja
- Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
Selama kurang lebih 400 tahun berdiri, masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berlangsung pada abad ke 8 Masehi ketika kerajaan tersebut dipimpin oleh Balaputradewa. Kala itu, Sriwijayalah yang mengontrol perdagangan pada jalur utama Selat Malaka. Daerah kekuasaannya pun cukup banyak, yaitu Thailand, Semenanjung Malaya, Kamboja, Sumatra dan beberapa bagian Jawa.
Tidak hanya itu, saat mencapai masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya pun sukses di sejumlah bidang. Yaitu bidang ekonomi, politik dan maritim. Raja Balaputradewa pun menjalin hubungan yang cukup erat dengan Kerajaan Benggala yang dipimpin Raja Dewapala Dewa.
Sayangnya di abad ke 11, Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran, terutama dalam bidang politik dan ekonomi.