Kisah hidup Nabi Ibrahim patut dijadikan teladan umat islam. Termasuk kegigihannya ketika mendakwahkan tauhid kepada sang ayah yang bekerja sebagai tukang pembuat berhala.
Nah, di bawah ini ada beberapa kisah hidup Nabi Ibrahim dalam berdakwah. Yuk simak kisahnya semoga bermanfaat bagi kamu umat muslim. Semoga dengannya pula ketakwaan kepada Allah semakin kuat. Ini kisah lengkapnya.
Nabi Ibrahim Lahir di Masa Jahiliah
Nabi Ibrahim lahir di masa jahiliah. Yang mana di kala itu, masyarakatnya adalah penyembah berhala atau pemuja syirik. Bahkan ayahnya sendiri adalah seorang pembuat berhala yang terkemuka di kala itu.
Nabi Ibrahim lahir di sebuah negara yang disebut Babilonia. Sedangkan sang pemimpinnya adalah Namrudz yang menisbatkan dirinya sebagai tuhan. Dari sini sudah terlihat jelas kalau perjuangan dakwah Nabi Ibrahim sangatlah berat.
Nabi Ibrahim dalam Pengasingan
Ketika Nabi Ibrahim masih kecil, dia diasingkan ke hutan untuk menghindar dari kekejaman Namrudz. Karena di waktu itu, raja lalim tersebut beranggapan kalau ada anak laki-laki yang akan menghancurkan kerajaannya dan harus dibunuh.
Karena adanya peraturan kejam tersebut, Nabi Ibrahim diungsikan oleh orang tuanya. Namun dalam pengasingan tersebut, Allah tetap menjaga Ibrahim sehingga tumbuh menjadi laki-laki yang tangguh dan baik akhlaknya. Ketika Ibrahim kembali ke kaumnya, langkah pertama yang dilakukan adalah menghancurkan semua patung termasuk yang dibuat oleh ayahnya sendiri.
Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-Hidup
Penghancuran berhala yang dilakukan Nabi Ibrahim benar-benar membuat Namrudz murka. Raja lalim ini memerintahkan Nabi Ibrahim dihukum dengan cara dibakar di atas bara dan disaksikan banyak orang. Harapannya agar tidak ada lagi masyarakat Babilonia yang berani melawannya.
Jika pada jaman dahulu brahala berupa patung atau hal-hal yang disembah sekrang ini brahala bisa berupa cinta akan teknologi, keuangan, ketenaran, dll
Namun Allah tidak diam saja melihat nabinya dizdalimi. Atas kekuasaan Allah api tidak membakar Nabi Ibrahim, malah beliau merasa kedinginan di tengah api yang berkobar.
Itulah kisah hidup Nabi Ibrahim yang penuh dengan derita dan tragedi, seperti jerih payang seorang suami yang tidak seharusnya kita nyinyirin dengan kalimat pedas sindiran suami. Semoga kita bisa mengambilnya sebagai i’tibar kalau kebaikan harus diperjuangkan dengan keras. Seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Ulul Azmi tersebut.