Kisah hidup Fatimah Az-Zahra putri Rasulullah SAW dari Siti Khadijah. Ketika masih kanak-kanak Fatimah telah ditinggalkan ibunya wafat. Duka yang begitu mendalam harus Ia rasakan, terlebih awal kenabian ayahnya yang harus menerima caci maki dari Kaum Quraisy.
Namun dengan didikan ayahnya, Fatimah tumbuh menjadi seorang yang berakhlak mulia, lembut dan penuh ketaatan dan menjadi panutan perempuan dalam ajaran Islam.
Semenjak kepergian ibunya, Fatimah harus mendampingi ayahnya mengemban tugas yang berat sekaligus menggantikan peran ibunya dalam memberikan dukungan kepada ayahnya dalam mensyiarkan agama Islam hingga Ia mendapat sebutan Ummu Abiha yang artinya anak yang seperti ibu bagi bapaknya.
Kisah hidup Fatima az-zahra penuh dengan perjuangan, ketika ayahnya sedang menjalankan ibadah di Ka’bah dan mendapat gangguan dari Kaum Quraisy dengan menumpahkan kotoran unta di punggung Nabi SAW ketika sujud.
Fatimah yang masih kecil berlari dan menghardik orang itu tanpa ada rasa takut. Fatimah juga ikut serta dalam perang Uhud dengan menyiapkan kebutuhan kaum muslim seperti logistik, makanan dan minuman serta memberikan perawatan bagi yang terluka.
Kisah hidup Fatimah az-Zahra penuh dengan kesederhanaan. Bahkan setiap harinya hanya mampu makan seadanya. Hingga suatu hari datanglah seorang kakek tua yang meminta belas kasihan padanya.
Namun, Fatimah tidak mempunyai barang ataupun uang dan makanan untuk disedekahkan. Hingga Ia teringat akan perhiasan kalung berharga yang dimilikinya dan memberikannya kepada kakek itu.
Tanpa diduga kalung itu mampu membuat kakek itu merasa menjadi orang kaya. Karena kalung itu dibeli oleh saudagar kaya yaitu Abdurrahman bin Auf. Kemudian, selang beberapa hari Abdurrahman mengutus budaknya untuk memberikan kalung itu ke Fatimah kembali dan memberikan budaknya ke Fatimah namun Fatimah memerdekakannya.
Kisah hidup Fatimah az-Zahra penuh dengan kekurangan hingga menikah dengan Ali bin Abi Thalibpun harus bergantian pakaian ketika hendak sholat berjamaah, karena memang hanya memiliki baju yang dipakainya. Seperti kata bijak keluarga ketaatannya dalam menjalankan perintah Allah SWT, sikap dermawan dan kesederhanaan serta ketulusannya patutlah diteladani.