Kisah hidup Ary Ginanjar perlu diketahui supaya bisa dijadikan motivasi untuk mengikuti jejak kesuksesannya menjadi trainer internasional.
Yang perlu dijadikan inspirasi juga dari seorang trainer yang bernama lengkap Ary Ginanjar Agustian adalah bagaimana beliau mampu bangkit dari keterpurukan. Sampai-sampai ia merasa kehilangan segala kebahagiaannya. Ini dia potret kisah hidup Ary Ginanjar.
Melewati Masa-Masa Sulit
Ary Ginanjar sukses menjadi seorang trainer terkemuka di dunia diawali dengan mengalami hal-hal buruk. Salah satunya adalah perusahaan yang dikelolanya mengalami kebangkrutan. Padahal dia harus memenuhi kebutuhan keluarganya termasuk 3 anak yang bersamanya.
Dalam keadaan yang tidak pasti tersebut akhirnya Ary Ginanjar kembali ke Jakarta. Meninggalkan kota Denpasar Bali yang telah memberikan dia berbagai macam pengalaman dalam berbisnis.
Membuat Buku ESQ Pertama
Ketika Ary Ginanjar kembali ke Jakarta, ia membawa beberapa karyawan yang setia kepadanya. Karena beliau memang seorang trainer sejati yang disukai banyak orang. Salah satu penyebabnya karena dia tidak pernah terlambat memberikan gaji bawahan.
Ketika sudah sampai di Jakarta beliau mulai menyewa sebuah kantor di daerah Blok M. Di kantor baru tersebut Ary Ginanjar mulai menulis sebuah buku. Di dalam buku tersebut berisi tentang prinsip hidup yang menjadi pegangannya. Sehingga ia mampu mendapatkan kesuksesan-kesuksesan bisnis di Bali.
Ary Ginanjar yakin bahwa buku yang ditulisnya tersebut akan membawa ia kepada kesuksesan yang baru. Bahkan buku tersebut bisa menjadikannya populer dan top. Ironinya keinginan Ary Ginanjar tersebut justru tidak dipercaya oleh keluarganya sendiri termasuk adik-adiknya. Otomatis yang menjadi pendukung penuh adalah sisa karyawannya.
Namun Ary Ginanjar tidak patah arang. Dia terus menulis buku tersebut dengan bantuan beberapa karyawan. Alhasil dirilislah buku perdana yang diberi judul Rahasia Kecerdasan Emosional dan Spiritual dari 6 rukun Iman dan 5 Rukun Islam.
Buku Ditolak Penerbit
Di dalam penerbitan buku tersebut bukan berarti tidak menuai masalah. Justru banyak penerbit besar yang menolak buku untuk diterbitkan. Namun Ary Ginanjar tidak putus asa. Akhirnya pada tahun 1999 beliau pun mencetak dan menerbitkan buku pertamanya itu sendirian.
Buku ESQ karya Ary Ginanjar Agustian berhasil diterbitkan pada tahun 1999. Tak disangka buku yang sempat ditolak oleh penerbit penerbit salah tersebut justru Laku keras. Bahkan keinginannya untuk tampil di acara-acara televisi menjadi nyata.
Membangun Training ESQ
Karena popularitas Ary Ginanjar sudah meningkat maka banyak sekali masyarakat yang meminta untuk diadakan kelas tutorial atau training. Akhirnya pada tahun 2000 Ary Ginanjar mulai membuka training ESQ untuk khalayak ramai.
Demikian kisah hidup Ari Ginanjar sebagai penemu ESQ. Yang mana pada tahun 2012 temuan Ary Ginanjar tersebut dianggap sebagai hak kekayaan intelektual oleh negara Republik Indonesia.